#latepost Islamic Book Fair 2015

Jakarta Book Fair 2014 merupakan event book fair pertama yang saya datangi seumur hidup saya *ahaha*. Dan, semenjak saat itu saya jadi excited menunggu event book fair selanjutnya. Selain itu, lokasi book fair di Jakarta ini terjangkau banget, yaitu di Istora Senayan. Totally, tahun 2014 kemarin saya sempat datang ke dua event book fair yang diselenggarakan, yaitu JBF 2014 dan IIBF 2014.

Nah, di tahun 2015 tepatnya akhir Februari hingga awal Maret lalu, ada satu event book fair yang telah sukses diselenggarakan yaitu Islamic Book Fair. Telat sih postingnya, but no problem kan ya? :p Saya sudah tau informasi event ini sejak awal Februari dan tentu saya tak akan melewatkan event book fair satu ini.

Seperti book fair sebelum-sebelumnya, IBF ini diselenggarakan selama sepuluh hari terhitung dari 27 Februari – 8 Maret di Istora Senayan. Awalnya, saya niat ke IBF pas hari keduanya—hari Sabtu, tanggal 28 Febr. But, saya mendapatkan informasi ada yang menarik jika datang ke IBF pas Grand Opening (GO) book fair. Akhirnya, karena kepincut informasi tersebut saya memutuskan untuk datang ke IBF pas hari pertama *idih, gampang tergoda amat yee*.

Saya datang ke IBF sekitar jam setengah-12-an. Inceran utama saya di IBF adalah novel Bulan-nya Tere Liye yang memang muncul pertama kali di IBF. Setelah sedikit pikir panjang dan setelah menemukan stand gramedia di book fair maka saya memutuskan bungkus novel ini dengan diskon 20%. Karena saya ngga punya inceran lainnya, akhirnya saya bingung…mau beli macem-macem tapi kepentok uang di dompet. Yaudah, karena saya datang ke book fair sendirian, jadilah saya tawafin itu book fair sampai waktu menjelang GO. Karena hari pertama book fair jatuh pada hari jumat, maka GO dilakukan ba’da Jumatan.

Setelah tawaf, sekitar jam setengah satuan saya masuk ke area panggung utama book fair. Di pintu masuknya lagi ada pembagian kupon—bukan kupon beras—yang nantinya dapat ditukar oleh merchandise menarik. Ini nih! Yang buat saya kepincut ke IBF pas GO :p—dapat merchandise kakak \o/ Setelah dapat kupon, terus saya memutuskan tawaf lagi karena waktu openingnya masih lama—waktu opening jam dua, belum ngaretnya—terus masuk lagi ke area utama dan mencari tempat duduk di area tribun. Ikhwan dan akhwatnya di pisah. Para akhwat berkumpul di sisi kanan panggung utama dan saya memutuskan duduk di tribun ke dua dari bawah yang berhadapan langsung sama stand mizan.

There is something funny when I’m waiting for opening. Karena pandangan lurus mata saya benar-benar ke stand mizan—tempat duduk untuk mendapatkan pandangan lurus ke panggung sudah terisi—jadi saya sempat memperhatikan beberapa pengunjung yang mampir ke stand tersebut. Tiba-tiba ada seorang pengunjung yang mirip bangeeeet sama Prabu Revolusi—si anchor kasep—pake baju koko warna biru laut sambil memegang gelas kertas. Dalam hati : Kok mirip ya sama Prabu? Prabu bukan ya? Lalu saya amati benar-benar pria tersebut termasuk letak cincinnya. Ya…dengan maksud saya akan mencari tahu kalau udah nyampe rumah itu Prabu apa bukan dengan cara kepo-kepo atau nonton siaran beritanya di Rtv.  Lalu pria yang mirip mas Prabu itu pergi dari stand mizan dan pergi ke stand yang lain.

Jeng…Jeng….!!!! Beberapa menit kemudian, pria berbaju koko biru tersebut yang menurut saya mirip bangeeet sama Prabu Revolusi tiba-tiba sudah ada di dekat panggung utama. Disitu saya menyadari.. itu beneran Prabu Revolusi -___- Dan selanjutnya, mas Prabu muncul di panggung dan memperkenalkan diri sebagai host opening.....

Rasanya tuh…… Uh men. Ini nih ngga enaknya datang sendirian, ngga ada yang bisa ditanyain kalau penasaran, mau tanya mba-mba yang duduk sebelah saya segen.. jadi, yaudah deh :p Nih ya! seandainya saya yakin ari awal itu beneran Prabu, maka hal yang saya lakukan adalah….

Turun dari tribun – masuk stand mizan – nyamperin Prabu dan berkata “Mas Prabu ya?” ; “Boleh minta foto bareng?” – lalu minta mba-mba yang jaga cashier untuk fotoin kami.

Ya, tapi rencana itu tinggal kenangan…. *yaelah, kaya baru pertama ketemu public figure aja ya… :p*

Well ya, terlepas dari gagalnya dapetin foto eksklusif berdua sama mas Prabu yang kasep itu, book fair dihadiri oleh Bpk. Anies Baswedan selaku Mendikbud RI yang hadir untuk membuka IBF 2015.

Setelah sambutan dari Bpk. Menteri, saya memutuskan untuk keluar dari panggung utama. Sedikit tawaf lagi sekaligus menunggu waktu penukaran kupon merchandise yang baru bisa ditukarkan jam empat sore. Singkat kata, setelah menukarkan kupon dengan goodie bag , saya menyempatkan untuk ngintip goodie bag tersebut. Ternyata, ada satu kupon diskon 10% dan berlaku hanya hari itu saja. Sayang dong ya kalau ngga dimanfaatin? Yaudah saya beli satu buku lagi di stand mizan. Kebetulan buku di stand tersebut diskon 20% dengan kupon tambahan, total diskon jadi 30%. Yipiee!

Habis itu.. saya pulang dan nyampe rumah benar-benar tepar badan anget, kepala pusing. Good yeah…

suasana opening ibf 2015 \o/

Tuh dia isi goodie bagnya, lumayan banget kan? :p

Hasil tawaf, cuma dapat dua buku, dompet aman...

Rencananya, pas hari terakhir book fair mau kesana lagi, tapi ngga jadi. Yaudah gapapa yang penting udah sempat kesana :p

***

Dalam rangka adanya talkshow Geliat Novel Islami oleh Gramedia, maka Gramedia mengadakan #ResensiNovelIBF. Saya mendapatkan informasi ini karena dimention oleh mba Irene—author of Tiga Cara Mencinta—untuk ikutan resensi ini. Singkat cerita, pada tanggal 13 Maret, Gramedia baru ngumumin pemenang resensi tersebut—kirain lomba tersebut ngga ada kelanjutannya, karena IBF sudah lewat. And lucky me, Alhamdulillah, saya menang lomba resensi tersebut! Ah senangnya…. :) Duh, sungguh… Nuhun sangat untuk mba Irene yang udah ngasih informasi lomba itu \o/

Aku bahagia~

Dan..inilah hadiah paket bukunya..

Dompet saya aman lagiiii~ ihiy :'D

Well.. Karena IBF sudah berlalu, book fair selanjutnya yang saya tunggu adalah Jakarta Book Fair 2015 yang sepertinya akan diselenggarakan akhir Mei menuju awal Juni 2015. Hehe, so see you guys with another book fair’s blog post :D