Setelah
selesai semua urusan sidang akhir, revisi dan yudisium, akhirnya saya bisa lega
untuk memikirkan urusan INI. Bukan, bukan urusan teman hidup. Itumah nanti.
Pendamping wisuda aja dulu~
Urusan
apakah itu? Urusan mencari bahan untuk kebaya wisuda. YAY!
Saat proses nyusun skripsi saya ngga bisa comment macam-macam kalo topik yang dibahas teman-teman udah menjurus ke kebaya wisuda. Semacam takut, bisa ngga ya ikut wisuda semester ini.
And yeah, Alhamdulillah, I DID IT!
Saat proses nyusun skripsi saya ngga bisa comment macam-macam kalo topik yang dibahas teman-teman udah menjurus ke kebaya wisuda. Semacam takut, bisa ngga ya ikut wisuda semester ini.
And yeah, Alhamdulillah, I DID IT!
Dari
jauh hari-hari, Ika sih udah menawarkan sebuah ide, yaitu nanti bahan kebayanya
seragaman, sama warna, beda model aja. Ketut sih setuju-setuju aja. Kalau saya? Hmm... Hmm...
Namun pada akhirnya, kami—yes, Saya, Ika, Ketut—fix untuk membeli bahan kebaya yang
sama. Mama sih nawarin, gimana kalau beli kebaya yang sudah jadi saja? Terus ya
saya bilang, udah diajak mau samaan mah sama Ika dan Ketut. Ibunya Ketut pun
juga nawarin kebaya yang udah jadi saja. Tapi ya, ujungnya kami memilih untuk
membeli bahan.