Judul : Menikahlah Denganku
Penulis : Annisa Andrie
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2015
Halaman : vi + 254 hlm
Harga : Rp 48,000
Tubuhku lunglai seketika. Jari tanganku gemetar, detak jantungku semakin kencang. Di otakku, pikiran negative itu terus berseliweran. Hanya satu harapanku, berita mengejutkan ini tidak akan mengacaukan rencana masa depanku bersama Satura.
“Show must go on! You must be a strong woman, Jenna!” ujarku berkali-kali di dalam hati.
Tapi nyatanya, seorang pria tidak selalu lebih kuat ketimbang wanita. Kenapa Satura memilih menyerah dan sengaja melupakan rencana pernikahan kami?
Aku tahu kamu masih mengingat semuanya, Satura. Atau jangan-jangan, perempuan itu yang membuatmu menutup hati serta ingatan? Mungkinkah bukan aku lagi yang bisa membuatmu tertawa, tetapi dia?
***
Singkat Cerita : Membaca novel Menikahlah Denganku membuat kita mendapatkan gambaran mengenai persiapan pra-pernikahan. Undangan, souvenir, dokumentasi, sewa tempat, baju pengantin, salon, catering hingga dekorasi yang disusun sedemikian rupa demi terwujudnya pernikahan impian.
Membaca novel ini, memberikan gambaran yang nyata bahwa dalam hidup tak pernah semuanya dapat berjalan sempurna, pasti akan ada krikil-krikil—entah besar atau kecil—yang dapat menjauhkan atau mengurangi kesempurnaan. Itulah yang dialami Jenna-Satura, niat mereka untuk mempersiapkan pernikahan secara sempurna, nyatanya tidak berjalan mulus. Krikil-krikil mereka temui sepanjang melakukan persiapan pernikahan bahkan hingga hari H. Krikil tersebut tidak hanya berasal dari diri mereka sendiri, namun juga dari keluarga Jenna. Keluarga Jenna yang tidak setuju dengan konsep pernikahan Jenna yang ‘tidak biasa’ hingga konflik pemilihan tanggal pernikahan yang menggunakan konsep hari baik tanggal baik.
Pada kenyataannya, sebuah masalah memang harus dihadapi dengan ksatria. Bukan malah ditinggal lari karena dia akan semakin kuat menjadi hantu pikiran yang ingin akal sehatku mati – Page 138
Awalnya hanya konflik dari keluarga,
perlahan-lahan konflik muncul dari Satura. Dari usaha bengkel modifikasi Satura
yang bangkrut karena kasus penipuan hingga kecelakaan yang membuat kaki Satura
lumpuh. Kalian bisa menebak kan keadaan Satura selanjutnya? Yup, krisis kepercayaan
diri, negative thinking dan berpikir untuk membatalkan pernikahannya dengan
Jenna.
Tak ada yang bisa diharapkan dari seorang lumpuh yang tak bisa dan tak punya apa-apa lagi. Sekarang semuanya sudah berbeda. Akan lebih baik jika kamu lupakan saja rencana dan mimpi kita, Jenna –Page 125
Namun, Jenna tak menyerah begitu saja.
Ia masih memiliki harapan bahwa pernikahannya dengan Satura akan terjadi. Ia
masih memiliki harapan bahwa Satura akan menjadi imamnya, ia akan menerima
kondisi Satura bagaimanapun keadaannya.
Hal terberat yang kita lalui adalah kita sama-sama berjuang untuk saling melupakan. Tapi, semakin kita menjauh, ternyata simpul di hati kita semakin kuat menaut – Page 207
Di tengah adanya krikil besar untuk
hubungan Jenna-Satura, untunglah ada Rigel yang selalu ada bersama Jenna.
Rigel, teman sekantor Jenna, lima tahun bersama bekerja di biro iklan, sering
melakukan banyak hal gila bersama seperti hunting foto dan video orang pacaran
secara diam-diam, nonton film bareng jika sedang suntuk dengan pekerjaan hingga
menemani Rigel main futsal. Mungkin Rigel tak bisa melakukan banyak hal, tapi
keberadaan Rigel yang dapat mendengar keluh kesah Jenna dapat sedikit
meringankan beban berat yang ditanggung Jenna.
Jodoh lo nggak bakalan lari, mungkin lagi dipinjem orang aja. Entar kalau udah bosen juga dibalikin ke lo. Berdoa aja dia dikembalikan ke lo sebelum uzur – Page 73
Akankah pernikahan Jenna-Satura terjadi?
Silahkan temukan jawabannya di Menikahlah Denganku.
***
Setipis apa pun, pernikahan akan melahirkan sekat antara seseorang yang menikah dengan kehidupan di luar rumah tangganya. Seseorang yang menikah akan memiliki garis teritori yang tegas dalam hidupnya – Page 25
Review : Setting kota Yogyakarta akan kalian
temui disini berikut beberapa spot pendukung. Ada Pantai Siung di Gunung Kidul
untuk melakukan panjat tebing ; Desa Wanurejo yang masih berada di Kecamatan
Borobudur sebagai pusat kerajinan tangan berupa miniature candi berbahan fiber
dan Pertokoan sepanjang Malioboro sebagai tempat rekomendasi untuk berburu souvenir
pernikahan.
Karena setting cerita di Yogyakarta, sikap
khas Jawa seperti memilih tanggal baik hari baik dalam pernikahan masih kental terasa.
Tempat panjang tebing Mas Satura nih
Untuk tokoh utamanya, menurut saya sih,
kurang terasa anak-Yogya-nya. *Lah, kaya saya tau aja anak-Yogya itu kaya
gimana -_-* Salah satu tokoh yang menarik di novel ini adalah Rigel. Rigel ini…..sumpeh
deh! Alay bangettt! Mungkin kalau interaksi langsung—dialog antar tokoh—ngga
alay, tapi kalau interaksi via instant message (Whatsapp)…Alaynya puarahh sekali. Nah, si
Rigel ini karakternya ngga jelas sebenarnya—persis kaya orangnya xD, dibilang
karakter utama ngga juga, dibilang karakter pendukung ngga juga. Ya, karakter
persimpangan gitu deh si Rigel ini.
Kalau karakter Jenna-Satura? Satura
bukan karakter favorit saya, entah kenapa, mungkin karena faktor konflik yang
dialaminya dan bagaimana dia bersikap kali ya? Saya lebih berpihak ke Mba Jenna, dia
perempuan tangguh, ceria, semangat dan optimis ya walau punya sifat jelek macam
keras kepala..
Aku tak akan membiarkan masalah-masalah ini terus meledekku. Dia harus tahu bahwa Tuhan hanya sedang mencandaiku – Page 138
Konflik disajikan naik-turun, muncul
konflik lalu situasi sedikit mereda, muncul konflik lagi situasi mereda lagi.
Begitulah. Ide pengembangan konfliknya cukup menarik, apalagi di pertengahan cerita tiba-tiba muncul karakter baru yang tidak terduga :o. Gaya penyelesaian
konfliknya secara satu-satu dan perlahan. Tapi, dari semua itu…yang saya sayangkan
adalah ending ceritanya! Ending ceritanya tidak terduga......
Menjelang ending cerita, pembaca akan dibuat gemes,
gregetan dan sejenisnya itulah. Kalau saya sih, ngga terlalu suka sama ending ceritanya. Kok gitu sih kok gitu sih? loh
kok marah, jangan gitu sayang~ Bukan berarti ending ceritanya buruk loh,
sebenarnya ending ceritanya bisa dibilang cukup sweet, cuma saya kurang sreg
aja, hhe.
Jadi, akhir ceritanya happy
ending atau sad ending kakak? Dua-duanya, serius… haha, happy and sad ending at
the same time, nah loh..yang belum baca, silahkan tebak coba gimana endingnya!
:p
Aku akan bersanding denganmu, lelaki yang aku yakin namamu sudah tertulis di langit sebagai pelengkap hidupku – Page 239
Bisa dibilang, novel Menikahlah Denganku
berisi mengenai proses persiapan pernikahan hingga hari H, namun menurut saya
detail waktunya kurang terasa jelas walaupun memang sudah dicantumkan. Ketika saya
baca, yang ada di pikiran saya wah ternyata
sudah H-5 bulan pernikahan toh, oh
H-segini toh. Mungkin detail waktu bisa diperjelas dengan bulan dan tanggal
pada awal bab. :)
Pernikahan bukan tentang ijab Kabul dan pesta saja. Sebab sejatinya pernikahan adalah seribu pekerjaan yang membutuhkan jawaban untuk satu per satu diselesaikan – Page 190
Cover novelnya manis banget loh! Setuju kan? Warnanya ngga mencolok, namun manis—saya ngga punya kata lain selain manis
untuk novel ini. :’D
Dulu, ini opsi cover novelnya. Yang terpilih nomor 1!
Setuju kan kalau yang terpilih nomor 1? :)
aku hanya butuh istri .. menikahlah denganku
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=gp_QgoRhF60