Jumat, 02 November 2012

[Writing] : Harusnya Aku

Aku menyaksikan pemandangan yang membuat hatiku sakit, aku melihat ka reno dan faren tertawa dan berjalan bersampingan, tangan ka reno menggenggam tangan faren seakan tak ingin membiarkan gadis yang ada di sampingnya itu jauh berada darinya.
Aku menghela napas, andai yang disamping ka reno itu aku, kenapa harus faren, teman dekatku?

Aku berjalan melewati mereka yang sekarang duduk sambil bercengkrama di depan perpustakaan, tiba-tiba faren memanggilku
"rifaaa.." aku pun berhenti dan terpaksa berbalik menghampiri mereka, dengan canggung aku menjawab "eh..faren, kenapa?"
lalu ia mengambil sesuatu dari tasnya "ini gue mau balikin flashdisknya, makasih ya" aku mengambil flashdisk itu dan memasukannya ke dalam tas, aku melirik ka reno sekilas--wajahnya berseri-seri.
***
Aku termenung duduk di sudut perpustakaan, buku yang ku ambil dari rak setengah jam yang lalu tak ku sentuh sedikitpun, hanya ku ambil dan ku bawa ke meja.
"hei, kenapa sih? kok murung gitu?" tanya mira yang duduk di sampingku dan sedang membaca buku Kalkulus yang tebalnya sanggup buat nimpuk kucing
"heeem..you know lah"
"oh ka reno... makanya fa, jangan terlalu baik jadi orang"
"ha? maksudnya?" tanyaku bingung
"gini loh, kamu kan udah tau dari awal faren juga suka sama ka reno, terus kenapa kamu ngasih info yang kamu cari tau ke faren, harusnya ga usah, jadinya gini kan.. malah dia yang jadian sama ka reno"
Aku merenung, benar juga, tapi ah... sudahlah, mungkin memang belum saatnya
"udah.. udah.. jangan galau lagi ah, nanti aku cariin reno reno yang lain untuk kamu ya?"
"ah.. mira, sekarang biarin aku fokus sama kuliah aku dulu" tatapku serius
"oke, tapi kalo aku kenalin sama galang, sahabatku?"
"ga usah mulai lagi deh"

0 komentar:

Posting Komentar