Kamis, 14 Juli 2016

[Review Buku] : Peek A Boo, Love - Sofi Meloni

Judul : Peek A Boo, Love
Penulis : Sofi Meloni
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2016
Halaman : 248 hlm
Harga : Rp 62.000
Sinopsis : Hey, Cinta. Apakah kamu di sana? Oh, tidak? Mungkin di sini ? Tidak juga ternyata. Sebenarnya kamu di mana?

Memulai kehidupan profesional tidak semudah yang kubayangkan saat aku memutuskan pindah ke Jakarta. Macet dan polusi di mana-mana, Transjakarta yang sesak, serta kopi pahit yang disodorkan rekan kerjaku setiap pagi. Belum lagi atasanku, Pak Daniel, yang kelewat misterius.

Semuanya semakin rumit saat masalah datang dan mempertemukanku kembali dengan Evan, pria yang mengajakku berkenalan di halte Transjakarta. Kejutan lainnya adalah Sam, teman chatting-ku, yang ternyata juga berada di kota yang sama denganku dan mengajak ketemuan! Entah berapa banyak lagi kejutan yang menantiku di kota metropolitan ini.

Hey, Cinta. Apa aku akhirnya akan menemukanmu di sini?

-Lulu-
***
Singkat Cerita : Bercerita tentang kehidupan Lulu dan pekerjaannya sebagai pegawai di Divisi Purchasing. Sebagai pegawai baru, Lulu harus sabar menerima kenyataan bahwa teman sedivisinya yang bernama Cindy adalah seseorang yang bukan-tipe-dia-banget. Lulu yang cenderung introvert, sedangkan Cindy cenderung sosialita dan pandai cari muka. Beberapa kali mereka berdua harus bersama menghadap Pak Daniel—atasan mereka, atas kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan dan terancam merugikan perusahaan. 
Sosok Evan, si pegawai marketing, yang awalnya mengganggu ternyata perlahan malah membuat Lulu nyaman dengan perhatian yang Evan buat. Lulu harus mengakui bahwa ia jatuh cinta dengan Evan. Namun, ia harus menerima kenyataan bahwa Cindy juga menyukai Evan. Tentu, setipe Cindy bukanlah orang yang rela mengalah demi pria incarannya.

Sam, teman dunia maya Lulu—tempat Lulu bebas bercerita apa saja via chatting walaupun mereka belum pernah sekalipun bertatap muka secara langsung—mengajak bertemu! Lulu tidak mengiyakan begitu saja ajakan tersebut, karena kekhawatiran-khawatiran yang muncul di benaknya.

So, gimana lanjutan kisah Lulu selanjutnya? Apakah Lulu dan Cindy bisa akrab? Apakah cinta Lulu terhadap Evan akan terbalas? Apakah hubungan Lulu dengan Sam akan berjalan normal jika Lulu memutuskan untuk bertatap muka dengan Sam? Mari temukan jawabannya dalam Peek A Boo, Love :))
"Would you like me to stay?"
"And let go your dream and family? You sure know how to make me feel sorry for the rest of my life," - hlm 231
***
I just want you to know that i'll wait for you - hlm 205
Review : Buat saya, jatuh cinta sama novel berlabel Metropop dan Teenlit Gramedia adalah hal yang mudah. Banyak novel dengan label tersebut yang langsung membuat saya jatuh cinta ketika membacanya. Namun berbeda dengan novel berlabel Amore. Jujur saya sulit jatuh cinta pada novel-novel berlabel Amore yang telah diterbitkan oleh Gramedia. Kenapa? IMHO, banyak novel Amore yang telah terbit ceritanya kurang nendang ketika saya baca dan terasa kosong. Ya singkatnya banyak novel label Amore yang sudah saya baca ceritanya datar alias biasa aja :| Hanya menang di cover yang cantik…. Uhm, really sorry.....:(

Di antara banyak novel Amore yang saya baca, setidaknya sampai detik ini ada 3 novel Amore paling favorit, paling bagus menurut saya. Pertama, Matahari Untuk Lily - Rini Zabirudin. Kedua, Cinta Akhir Pekan - Dadan Erlangga. Terakhir, ya novel Peek A Boo, Love - Sofi Meloni ini :)

Ketika saya memutuskan membaca PABL, saya sempat dag-dig-dug : Amore yang ini bagus ngga ya? Saya udah lelah sama Amore lainnya yang ceritanya datar-datar saja :| JENG!, baca halaman awal saya merasa tenang karena ternyata saya langsung suka novelnya, saya suka ceritanya, saya suka gaya ceritanya, saya suka tokoh-tokoh yang muncul di novel ini. 
Lulu si introvert, Evan si mas-mas tukang PHP, Sam si teman chatting yang care and lovable, Cindy yang nguji kesabaran, dan Pak Daniel yang…Oh My God, saya sempat salah persepsi kalau Pak Daniel itu adalah bapak-bapak tua :’) Eh ternyata Pak Daniel adalah sosok yang…misterius dan bukanlah bapak-bapak tua tukang flirting seperti yang saya pikir sebelumnya :’D -_-  

Namun, saya dag-dig-dug lagi karena saya khawatir kalo makin ke belakang eksekusi ceritanya berantakan. Haha iya saya setrauma itu saking bosannya baca Amore yang udah terbit dan ceritanya datar -_-
Good things happen to those who never stop trying - hlm 240
Alhamdulillah, semua kekhawatiran saya sirna karena sampai halaman terakhir semuanya aman. YAY! Saya suka banget sama twist yang penulis siapkan di tengah cerita, jujur saya surprise sendiri ketika baca twist tersebut xD Padahal sebelum pertengahan cerita, udah ngintip-ngintip baca halaman Epilog loh….cuma tetap aja benar-benar surprise sama twist tersebut. xD

Yang saya sedikit sesali dari novel ini sih cuma satu, halamannya kurang tebal. Berhadap ada 10-20 tambahan halaman lagi karena saya masih ingin membaca interaksi Lulu dengan Evan dan Pak Daniel dan Sam lebih banyak T_T
Tapi walau begitu, dengan senang hati saya harus bilang saya merekomendasikan Peek A Boo, Love selaku novel Amore yang wajib kalian baca. Ceritanya manis dan sederhana, tapi ngga bikin kecewa. :)) 
Banyak yang bilang menunggu adalah hal paling menyebalkan. Terlebih lagi saat tidak ada kepastian tentang yang ditunggu. Gagasan menunggu awalnya membuatku takut. Takut kalau usahaku akan sia-sia. Ketakutan bahwa lambat laun janji itu akan berubah menjadi usang dan tidak bernilai - hlm 238

Cheers,

ANR

0 komentar:

Posting Komentar