Judul : Yummy Tummy Marriage
Penulis : Nurilla Iryani
Halaman : vi + 270 hal
Harga : Rp 48,000
Penerbit : Bentang Pustaka
Meski pesta
pernikahanku jauh sekali dari impianku, tetapi kebahagiaanku enggak berkurang
sedikit pun karena aku sudah resmi menikah dengan seorang pria yang membuatku
jatuh cinta setiap hari selama tiga tahun terakhir ini, Bara Wiryawan. Yes,
Darling let me tell you this : When you marry the one you love, everything is
perfect
***
Gila, gue enggak pernah
menyangka rangkaian acara pernikahan bisa bikin badan gue pegel-pegel. Harusnya,
jasa pijet masuk dalam paket pernikahan yang ditawarkan wedding organizer gue.
But hey, gue tetep seneng banget karena wanita yang selama ini gue cintai
akhirnya resmi jadi istri gue. Gina Anjani, you are all mine now! Until I know,
tiga tahun ternyata enggak cukup buat gue mengenal gina dan semua rahasia
besarnya. Sigh!
***
Gina menahan tangan gue “Bara, don’t be too serious. Enjoy your life”Gue hanya tersenyum. I can’t. I’m always serious about our future, Gin. Gue harus memastikan istri gue hidup layak setelah menikah dengan gue. Supaya kamu bisa selalu tersenyum tanpa beban, Gin. Simple reason : your happiness is my responsibility. Oh, and your smile is my little heaven. –hal 87
Gina
dan Bara merupakan pengantin baru. Gina bekerja sebagai brand executive di salah
satu consumer goods company yang enggak gede-gede amat, punya passion di bidang
fashion, dan seorang fashion blogger juga. Sedangkan Bara bekerja sebagai IT
Consultant yang mempunyai perhitungan yang jenius sekali dalam hal keuangan
keluarga, kalau kata Gina, sebaiknya Bara menjadi financial planner : perhitungannya itu loh.
Tiga
tahun pacaran ternyata enggak cukup buat mereka mengenal pribadi masing-masing.
Bara yang tukang kentut dan kalau tidur susah dibangunin. Gina yang shopaholic
abisss dan selalu belanja kalau lagi stress dan mempunyai tiga credit card.
Gina
berusaha menutupi tagihan credit card yang diterima dari jangkauan bara,
sampai-sampai menyimpannya di bawah panci yang ada di dapur. Sampai suatu hari,
secara tidak sengaja bara menemukan tagihan tersebut. Dan, memberi solusi untuk
menyelesaikan masalah credit card gina dengan menyewa jasa financial planner.
Ada
satu klien bara yang demanding banget-bangetan. Tiap hari sok nghubungin bara
dengan alasan minta report lah bilang urgent lah, padahal udah lewat dari jam
kantor. Dan..klien yang demanding banget itu adalahhhhhh Elsa, mantannya bara
sejak zaman SMA hingga lulus kuliah. Gina yang mengetahui hal ini, langsung
membuat dugaan mengapa Elsa selalu hubungin bara sok-sok bawa pekerjaan..Dugaan
gina, elsa sengaja ngehubungin untuk sok caper sama bara.
Apakah benar dugaan gina ? Lalu gimana nasib
credit card gina yang ditemukan bara? Itu baru satu credit card yang ditemukan,
apakah dua credit card lainnya akan ditemukan atau akan diumpetin terus sama
gina? Apakah mereka sanggup menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing
yang terungkap saat mereka sudah menikah? Dan…gimana ya reaksi bara dan gina
saat kedua orangtua mereka sudah menyinggung kehamilan dan ingin menggendong
cucu? Untuk selengkapnya, silahkeun beli dan baca Yummy Tummy Marriage.
Review :
Because
every ending is a new beginning. Begitulah tagline dari
novel karangan mba Nurilla. Novel ini menceritakan masa 30 hari setelah
pernikahan Bara dan Gina, masa-masa penyesuaian pada penganten baru. Novel ini
diceritakan dengan menggunakan sudut pandang pertama dari Bara dan Gina. Bara
dengan gaya bahasa gue-nya. Dan gina
dengan gaya bahasa aku-nya. Bahasa
yang digunakan sangat ringan sekali, gaya bahasa kehidupan sehari-hari jadi ga
perlu berpikir terlalu keras untuk memaknai isi novel ini.
Setting novel ini ada
di Jakarta, Gina dan Bara tinggal di sebuah apartemen, tapi ga dijelaskan secara
detail Jakarta bagian mana,
Konsep dari novel ini
juga beda dari novel kebanyakan, karena…ada sisipan resep makanan dan minuman
di beberapa babnya loh.. Gina yang penganten baru bawaannya bikin makanan mulu
buat bara—biar bara gemuk dan gak ada yang naksir—nah resepnya dan cara
pembuatannya ada di dalam novel. Ada 17
resep yang ada di novel, banyak ga tuh? Kebanyakan resep merupakan sajian yang simple;
berbahan dasar roti, keju dan coklat, western-western gitu
Characters
: Awalnya ku kira karakter Gina adalah sosok manja, yang ga mau kerja gitu,
tapi aku salah… Gina rajin masak, rajin bersih-bersih rumah karena dia punya
alergi…alergi kalau ngeliat barang berantakan, katanya sekujur tubuhnya akan
gatal ngebayangin kuman. Kalau karakter bara itu… narsis abisssssss, dia sering
mendeskripsikan dirinya ganteng, bara juga sosok yang smart abis , workaholic, serius,
wise, dan dapat menenangkan hati gina ketika lagi gundah gulana. Lalu karakter
elsa (mantan bara, klien bara), elsa ga digambarkan dengan POV pertama sih..hanya
digambarkan melalui percakapan elsa – bara, tapi berdasarkan percakapan itu
tergambarlah sifat elsa… Menurutku karakter elsa? Minta dibuang ke Samudra
Antartika. Sok-sok demanding. Hih! *aduh kebawa emosiii nih mba*
Untuk detail fisik, bara
dan gina engga terlalu dijelaskan secara detail sama mba Nurilla, yang diketahui gina adalah sosok yang cantik dan sexy dijelaskan dari pujian-pujian bara, dan bara merupakan sosok yang ganteng, dijelaskan dari narsisnya bara (-_-")
Oke…. Aku sukaaaa
sekali saat mba Nurilla menceritakan saat berperan menjadi gina dan saat
menjadi bara. Pola pikir dari masing-masing karakternya itu loh! Dapat banget..
Gina yang emang pola pikirnya cewe banget, cemburuan, suka have fun. Bara dengan pola pikirnya cowo banget yang selalu
memperhitungkan masa depan. Dari novel ini, aku bisa lihat…oh gini toh pola
pikir cowo, apalagi kalau udah nikah, hehe :p Aku ga tau mba Nurilla ini
observasi lewat apa ya saat menulis cerita berperan menjadi Bara? Padahal mba
Nurilla kan perempuan =)). Ada typo dalam novel ini, ga banyak, paling ketika
Gina yang dengan bahasa aku-nya
banget, tiba-tiba ada nyelip kata gue-nya.
Paling itu aja sih typonya.
Kalau dari segi
konflik, ada sih konfliknya, tapi…kurang greget. Mungkin karena tema yang
dipilih mba nurilla adalah story of 30 days after marriage kali ya, jadi mba
Nuri berpikir ga mungkin untuk banyak memberi konflik kepada cerita penganten
baru. karena serem juga sih, kalau baru 30 hari nikah konfiknya udah banyak
kan?
Cover..Cover… Warnanya
manis dan soft, designnya lucu.
Saya beri EMPAT bintang dari LIMA bintang untuk
novel ini. Hehe..
Quotes Gina :
- Harusnya romantisme jadi salah satu mata kuliah wajib biar para pria enggak ndableg-ndableg banget dan mengerti cara menyenangkan pasangannya! –hal 21
- Kadang memang lebih baik enggak tahu apa-apa daripada mengetahui kebenaran-kebenaran yang bikin hati enggak enak begini –hal 34
- After getting married, most of us realizes that we have so many differences with our spouses. And to make our marriage work, we have to adapt. We have no other choice. –hal 65
- Well, I have to admit, most of the time, stalking only brings you pain –hal 109
- Sometimes we have to do things we don’t like, to get a life that we like –hal 153
- Sometimes, we, women, want men know how we feel without us teliing it out loud –hal 196
- Oh, well, forgiving is easy, forgetting is another thing –hal 241
Quotes Bara :
- Man, di tengah sintingnya Kota Jakarta, cari cewek cantik itu gampang banget, tapi cari cewek baik-baik itu kaya cari tapir di tengah gurun –hal 7
- Well, I guess sometimes something is better left untold –hal 26
- Jangan pernah menunda kewajiban kalau engga pengin haknya ditunda juga –hal 27
- Oh well, sometimes you have to lower your expectation so that you won’t get disappointed! –hal 29
- Wanita itu sering malu-malu kucing, deh. Sok-sok protes kalau digombali, padahal dalam hatinya pasti teriak-teriak “Lagi! Lagi! Lagi!” Hih! –hal 39
- Gue heran, deh, sama perempuan, udah sering skip sarapan, makan malam juga kadang di-skip. Lambungnya pada segede-gede upil kali, ya. Kok, enggak ada lapar-laparnya. –hal 48
- Anyway, life is funny sometimes. When we have a lot of time, we don’t have money to buy fun things. When we have money and we can buy many fun things, we don’t have time to enjoy it. –hal 55
- I guess this is what we call love. Funny how love can make the one we love as our very top priority –hal 75
- We, men, always work really hard every single day for our lovely family. Yet, working too hard makes us having no quality time for our family. Life is ironic sometimes. –hal 80
- Mungkin kasur tempat tidur itu sebetulnya saudaraan sama lem aibon. Kalau sudah nempel, rasanya enggak mau lepas dan enggak mau gerak ke mana-mana lagi. –hal 169
- You know, sometimes people forget that it’s the small thing that make us happy –hal 173
- When your woman is angry, everything you say is always wrong, so the best thing to do is shut your mouth up –hal 198
uda baca novelnya, setuju banget sama reviewnya. tambahan dari ade novel ini sukses banget bikin ngakak dan ngerasa related sama kehidupan.
BalasHapus